Rabu, 17 Februari 2010

RPP IPA KELAS IV SEMESTER 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pg
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan Ke- : 1–5
Alokasi Waktu : 10 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda
Kompetensi Dasar : 7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan dapat mengubah gerak suatu benda
7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan
atau tarikan) dapat mengubah bentuk suatu benda
Indikator : 1. Membuat daftar berbagai gerak benda, antara lain :
 Mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, misalnya didorong dan dilempar
 Mengidentifikasi faktor yang memengaruhi gerak benda, misalnya jatuh bebas akibat gravitasi, gerak di lantai yang datar karena dorongan
 Memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari cara gaya mengubah bentuk atau gerak benda
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi ke¬adaan benda jika dimasukkan ke dalam air
 Mendemonstrasikan benda yang tenggelam menjadi ter¬apung dan sebaliknya

I. Tujuan Pembelajaran
 Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
 membuat daftar berbagai gerak benda;
 mendemonstrasikan cara menggerakkan benda, misalnya didorong dan dilempar;
 mengidentifikasi faktor yang memengaruhi gerak benda, misalnya jatuh bebas akibat gravitasi, gerak di lantai yang datar karena dorongan;
 memberi contoh dalam kehidupan sehari-hari cara gaya mengubah bentuk atau gerak benda;
 mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keadaan benda jika dimasukkan ke dalam air;
 mendemonstrasikan benda yang tenggelam menjadi terapung dan sebaliknya.

II. Materi Pembelajaran : Gaya
III. Metode Pembelajaran : Informasi, pemberian tugas, demonstrasi.
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian gaya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan pengaruh gaya jika mengenai benda.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa membuat daftar gerak benda.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.1 untuk membuktikan bahwa gaya dapat menyebabkan benda bergerak.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang dapat melakukan gaya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan beberapa hal yang memengaruhi gerak benda.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.2 untuk mengetahui hal-hal yang memengaruhi gerak benda.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan berbagai macam gerak benda dan hal-hal yang memengaruhinya.

Pertemuan Ke-2 Hari/tanggal : ……………………..


Kegiatan Awal
• Guru mengajarkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan berbagai cara membentuk benda.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan berbagai bentuk benda.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.3 untuk mengetahui berbagai bentuk benda dibentuk.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan pengaruh gaya terhadap gerak benda.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.4 untuk mengetahui pengaruh gaya terhadap arah gerak benda.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan cara membentuk benda dan pengaruh gaya terhadap arah gerak benda.

Pertemuan Ke-3 Hari/tanggal : ……………………..

Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kemungkinan yang akan terjadi jika benda dimasukkan ke dalam air.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian tenggelam, melayang, dan terapung.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.5 untuk mengetahui benda yang tenggelam, melayang, dan terapung.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.6 untuk membuat benda yang tenggelam, melayang, dan terapung.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan pengertian tenggelam, melayang, dan terapung.

Pertemuan Ke-4, Hari/tanggal : ……………………..

Kegiatan Awal
• Guru menyebutkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan hal-hal yang memengaruhi kedudukan benda jika dimasukkan ke dalam air.


Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.7 untuk membuktikan bahwa bentuk benda memengaruhi kedudukannya di dalam air.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.8 untuk membuktian bahwa adanya rongga udara memengaruhi kedudukan benda di dalam air.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang dapat dibuat tenggelam, melayang, dan terapung di dalam air.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan hal-hal yang memengaruhi kedudukan benda jika dimasukkan ke dalam air.

Pertemuan ke-5 Hari/tanggal : ……………………..


Kegiatan Awal
• Guru menyebutkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan cara membuat benda yang terapung menjadi tenggelam.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 9.9 untuk membuktikan cara membuat benda yang terapung menjadi tenggelam.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan cara membuat benda yang tenggelam menjadi terapung.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan cara membuat benda yang ter¬apung menjadi tenggelam dan membuat benda yang tenggelam menjadi ter¬apung.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Jendela IPA 4B terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri halaman 1–24

VI. Penilaian

Mengerjakan soal latihan pada halaman 22–24



Jakarta, Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN KDW 02 Pg Guru Kelas IV




Hj. TIEN YUNIATI, S.Pd Drs. RESIMAN TANJUNG.
NIP. 131.416.106 NIP. 131.501.212


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pg
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan Ke- : 6–11
Alokasi Waktu : 12 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaan¬nya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Indikator : 1. Menyebutkan sumber-sumber energi panas, misalnya gesekan benda dan matahari
 Mendemonstrasikan adanya perpindahan panas
 Menyebutkan sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar
 Menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar
 Membedakan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
 menyebutkan sumber-sumber energi panas, misalnya gesekan benda dan matahari;
 mendemonstrasikan adanya perpindahan panas;
 menyebutkan sumber-sumber bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar;
 menyimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar;
 membedakan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas.

II. Materi Pembelajaran : Energi panas dan energi bunyi
III. Metode Pembelajaran : Informasi, pemberian tugas, demonstrasi
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-6 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiataan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian energi panas dan energi bunyi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan sumber energi panas dan energi bunyi yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perpindahan panas.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian perpindahan panas secara konduksi.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 10.1 untuk membukti¬kan adanya perpindahan panas secara konduksi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat perpindahan panas secara konduksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan perpindahan panas secara konduksi dan manfaat perpindahan panas bagi kesejahteraan manusia. Pertemuan Ke-7
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian perpindahan panas secara konveksi.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 10.2 untuk membukti¬kan adanya perpindahan panas secara konveksi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perpindahan panas secara konveksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan perpindahan panas secara konveksi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan Ke-8 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian perpindahan panas secara radiasi.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perpindahan panas secara radiasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat perpindahan panas secara radiasi bagi kesejahteraan kehidupan manusia.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan perpindahan panas secara radiasi dan manfaat perpindahan panas bagi kesejahteraan manusia.

Pertemuan Ke-9 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian energi bunyi.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 10.3 untuk mengetahui benda yang menghasilkan bunyi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang dapat menghasilkan bunyi.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan keadaan benda yang sedang menghasilkan bunyi.

Pertemuan Ke-10 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan cara perambatan bunyi melalui benda padat.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 10.4 untuk membukti¬kan adanya perambatan bunyi melalui benda padat.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat perambatan bunyi melalui benda padat.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 10.5 untuk membuat alat yang memanfaatkan perambatan bunyi melalui benda padat.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan perpindahan bunyi melalui benda padat dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan Ke-11 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan cara perambatan bunyi me¬lalui benda cair dan gas.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 10.5 untuk membukti¬kan adanya perambatan bunyi melalui benda cair.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat perambatan bunyi melalui benda cair.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan hal-hal yang membuktikan bahwa bunyi merambat melalui gas.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat perambatan bunyi melalui gas.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan perpindahan bunyi melalui benda cair dan gas serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Jendela IPA 4B terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri halaman 25–38

VI. Penilaian
Mengerjakan soal latihan pada halaman 35–38



Jakarta, Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN KDW 02 Pg Guru Kelas IV



Hj. TIEN YUNIATI, S.Pd Drs. RESIMAN TANJUNG.
NIP. 131.416.106 NIP. 131.501.212







Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah : SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pg
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan Ke- : 12–16
Alokasi Waktu : 10 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara pengguna¬annya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara pengguna¬annya
Indikator : 1. Mencari informasi berbagai energi alternatif
 Memberi contoh benda-benda yang menggunakan sumber energi alternatif, misalnya mobil bertenaga surya
 Memberi contoh penggunaan energi alternatif tersebut
 Menjelaskan keuntungan energi alternatif dibandingkan dengan energi yang saat ini digunakan

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
 mencari informasi berbagai energi alternatif;
 memberi contoh benda-benda yang menggunakan sumber energi alternatif, misalnya mobil bertenaga surya;
 memberi contoh penggunaan energi alternatif tersebut;
 menjelaskan keuntungan energi alternatif dibandingkan dengan energi yang saat ini digunakan.

II. Materi Pembelajaran : Energi alternatif

III. Metode Pembelajaran : Informasi, pemberian tugas, demonstrasi

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-12 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiataan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian energi alternatif.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan peredaran antara energi alternatif dengan energi bahan bakar fosil.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan energi alternatif yang ada di lingkungan sekitar.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan penggunaan energi alternatif yang ada di lingkungan sekitar.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan pengertian energi alternatif dan penggunaannya yang terdapat di lingkungan sekitar.

Pertemuan Ke-13 Hari/tanggal : ……………………..

Kegiataan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.



Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan teknologi yang memanfaatkan energi matahari, misalnya mobil tenaga surya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan cara kerja mobil tenaga surya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan cara kerja pembangkit listrik tenaga surya.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif.

Pertemuan Ke-14 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiataan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat energi angin dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan teknologi yang memanfaatkan energi angin, misalnya perahu layar dan kincir angin.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan cara kerja perahu layar dan kincir angin.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi alternatif.

Pertemuan Ke-15 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiataan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan pemanfaatan air sebagai sumber energi alternatif.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan teknologi yang memanfaatkan energi air, misalnya pembangkit listrik tenaga air.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan pemanfaatan air sebagai sumber energi alternatif.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan pemanfaatan energi air sebagai sumber energi alternatif.

Pertemuan Ke-16 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiataan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan penggunaan energi alternatif.


Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kelebihan penggunaan energi alternatif jika dibandingkan dengan penggunaan energi dari bahan bakar fosil.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kekurangan penggunaan energi alternatif jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil.



Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan kelebihan dan kekurangan penggunaan energi alternatif.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Jendela IPA 4B terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri halaman 39–50

VI. Penilaian

• Mengerjakan soal latihan pada halaman 48–50





Jakarta, Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN KDW 02 Pg Guru Kelas IV




Hj. TIEN YUNIATI, S.Pd Drs. RESIMAN TANJUNG.
NIP. 131.416.106 NIP. 131.501.212
















Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pg
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan Ke- : 17–20
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran
Standar Kompetensi :
8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara pengguna¬annya dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar :
8.3 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan per¬ubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut
8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi melalui pengguna¬an alat musik
Indikator :
1. Menentukan karya atau model yang dibuat, misalnya roket dari kertas, baling-baling, parasut, dan pesawat kertas
2. Menentukan bahan atau alat yang digunakan
3. Membuat karya atau model sesuai dengan rancangan
4. Menguji karya atau model yang dibuat dan menyempur¬nakannya
5. Menerapkan keamanan kerja dan menjaga kebersihan lingkungan kerja
6. Menyimpulkan bentuk rancangan terbaik
7. Menentukan karya atau model yang akan dibuat, misalnya trompet, suling, atau peredam suara dari bahan-bahan yang mudah diperoleh
8. Menentukan bahan atau benda dan alat yang sesuai
9. Membuat model sesuai rancangannya
10. Menguji model rancangannya
11. Menyempurnakan model
12. Menerapkan prinsip-prinsip keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja serta menjaga kebersihan

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
1. menentukan karya atau model yang dibuat, misalnya roket dari kertas, ba¬ling-baling, parasut, dan pesawat kertas;
2. menentukan bahan atau alat yang digunakan;
3. membuat karya atau model sesuai dengan rancangan;
4. menguji karya atau model yang dibuat dan menyempurnakannya;
5. menerapkan keamanan kerja dan menjaga kebersihan lingkungan kerja;
6. menyimpulkan bentuk rancangan terbaik;
7. menentukan karya atau model yang akan dibuat, misalnya trompet, suling, atau peredam suara dari bahan-bahan yang mudah diperoleh;
8. menentukan bahan atau benda dan alat yang sesuai;
9. membuat model sesuai rancangannya;
10. menguji model rancangannya;
11. menyempurnakan model;
12. menerapkan prinsip-prinsip keselamatan, kesehatan, dan keamanan kerja serta menjaga kebersihan.

II. Materi Pembelajaran : Penerapan energi gerak dan energi bunyi
III. Metode Pembelajaran : Informasi, pemberian tugas, demonstrasi

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-17 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan penerapan energi gerak dan energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang bergerak karena udara, antara lain roket, parasut, dan pesawat kertas.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian roket.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 12.1 agar dapat menje¬laskan prinsip kerja roket.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan prinsip kerja roket.

Pertemuan Ke-18 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian parasut.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan prinsip kerja parasut.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 12.2 untuk membuat parasut.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pesawat.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 12.3 untuk membuat pesawat kertas.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan prinsip kerja parasut dan pesawat.

Pertemuan Ke-19 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiataan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan benda yang menghasilkan bunyi dan perambatan bunyi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan alat-alat yang dapat menghasil¬kan bunyi.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 12.4 untuk alat yang dapat menghasilkan bunyi.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan cara kerja alat musik sehingga menghasilkan bunyi yang teratur.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan cara menghasilkan bunyi yang teratur

Pertemuan Ke-20 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiataan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan bahan yang dapat digunakan untuk meredam bunyi.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 12.5 untuk mengetahui bahan yang dapat digunakan untuk meredam bunyi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat peredam bunyi dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan peredaman bunyi.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Jendela IPA 4B terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri halaman 51–60

VI. Penilaian
• Penilaian tertulis





Jakarta, Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN KDW 02 Pg Guru Kelas IV




Hj. TIEN YUNIATI, S.Pd Drs. RESIMAN TANJUNG.
NIP. 131.416.106 NIP. 131.501.212






















Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pg
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan Ke- : 21–24
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran
Standar Kompetensi :
9. Memahami perubahan kenampakan permukaan bumi dan benda langit
Kompetensi Dasar :
9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi
9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan benda langit dari hari ke hari
Indikator :
1. Mengidentifikasi perubahan daratan yang disebabkan oleh air dan udara, misalnya perubahan akibat pasang¬surut air laut, badai, erosi, dan kebakaran
 Menjelaskan pengaruh air laut pasang dan surut bagi nelayan dan dermaga yang dangkal
 Mengumpulkan informasi tentang pengaruh erosi bagi tanaman
 Mengumpulkan informasi pengaruh kebakaran hutan bagi hewan
 Mengidentifikasi kedudukan benda langit, misalnya mengamati penampakan benda-benda langit, waktu dan posisi matahari terbit dan tenggelam, dan penampakan bulan dari hari ke hari
 Mencari informasi tentang kedudukan benda langit

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu mampu
 mengidentifikasi perubahan daratan yang disebabkan oleh air dan udara, misalnya perubahan akibat pasang-surut air laut, badai, erosi, dan kebakaran;
 menjelaskan pengaruh air laut pasang dan surut bagi nelayan dan dermaga yang dangkal;
 mengumpulkan informasi tentang pengaruh erosi bagi tanaman;
 mengumpulkan informasi pengaruh kebakaran hutan bagi hewan;
 mengidentifikasi kedudukan benda langit, misalnya mengamati penampakan benda-benda langit, waktu dan posisi matahari terbit dan tenggelam, dan penampakan bulan dari hari ke hari;
 mencari informasi tentang kedudukan benda langit.

II. Materi Pembelajaran : Bumi dan langit
III. Metode Pembelajaran : Informasi, pemberian tugas, demonstrasi
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-21 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan perubahan yang terjadi di permukaan bumi dan langit.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan penyebab perubahan di permukaan bumi, antara lain udara, air, dan api.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh air, antara lain pasang surut air laut.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskrikpsikan terjadinya pasang surut air laut.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan pengaruh pasang surut air laut, terutama yang terjadi di daerah pantai dan dermaga.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan terjadinya erosi.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan proses terjadinya pasang surut air laut dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia serta terjadinya erosi.

Pertemuan Ke-22 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan di permukaan bumi yang disebabkan oleh angin dan api.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kegunaan angin dalam kehidupan sehari-hari.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kerugian angin dalam kehidupan sehari-hari.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kegunaan api dalam kehidupan sehari-hari.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kerugian api dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan kegunaan dan kerugian angin serta api dalam kehidupan sehari-hari.

Pertemuan Ke-23 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan di benda langit jika diamati dari permukaan bumi pada siang hari.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan kenampakan matahari dari pagi hingga sore hari.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 13.1 untuk mengetahui perubahan kenampakan matahari jika diamati dari muka bumi.
• Dengan dibimbing guru, siswa menyebutkan manfaat perubahan kenampakan matahari jika diamati dari bumi.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan perubahan kenampakan matahari jika diamati dari muka bumi dari pagi hingga sore hari.

Pertemuan Ke-24 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan di benda langit jika diamati dari muka bumi pada malam hari.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan kenampakan bulan dari hari ke hari berikutnya selama sebulan.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 13.2 untuk mengetahui perubahan kenampakan bulan jika diamati dari muka bumi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan manfaat perubahan kenampakan bulan yang diamati dari bumi selama sebulan.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan kenampakan bintang jika diamati dari bumi.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan perubahan kenampakan bulan dan bintang jika diamati dari muka bumi.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Jendela IPA 4B terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri halaman 61–74

VI. Penilaian
• Mengerjakan soal latihan pada halaman 72–74




Jakarta, Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN KDW 02 Pg Guru Kelas IV




Hj. TIEN YUNIATI, S.Pd Drs. RESIMAN TANJUNG.
NIP. 131.416.106 NIP. 131.501.212






















Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Nama Sekolah : SDN Kelapa Dua Wetan 02 pg
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan Ke- : 25–28
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran
Standar Kompetensi :
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruh¬nya terhadap daratan
Kompetensi Dasar :
10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan ling¬kungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelom¬bang air laut)
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik ter¬hadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkung¬an (erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
Indikator : 1. Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik
 Menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan ling¬kungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang laut)
 Mendemonstrasikan proses terjadinya erosi pada per¬mukaan tanah
 Mengidentifikasi cara mencegah erosi tanah dan abrasi

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
 mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik;
 menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang laut);
 mendemonstrasikan proses terjadinya erosi pada permukaan tanah;
 mengidentifikasi cara mencegah erosi tanah dan abrasi.

II. Materi Pembelajaran : Perubahan lingkungan fisik

III. Metode Pembelajaran : Informasi, pemberian tugas, demonstrasi

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-25 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan penyebab perubahan lingkungan fisik.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh angin dan hujan.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian angin.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 14.1 untuk mengetahui adanya angin.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian angin darat dan angin laut.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan pengaruh adanya angin darat dan angin laut terhadap keadaan daerah pantai.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan keuntungan dan kerugian yang dapat ditimbulkan oleh angin.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan proses terjadinya hujan.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan keuntungan dan kerugian hujan.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan terjadinya angin dan hujan, proses terjadinya, serta keuntungan dan kerugiannya.

Pertemuan Ke-26 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan lingkungan fisik yang disebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan lingkungan fisik yang disebabkan cahaya matahari.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan perubahan lingkungan fisik yang disebabkan gelombang laut.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan perubahan lingkungan fisik yang sebabkan oleh cahaya matahari dan gelombang laut.

Pertemuan Ke-27 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian erosi.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan proses terjadinya erosi tanah.
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 14.2 untuk mengetahui cara mencegah erosi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kerugian yang disebabkan oleh erosi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan cara untuk mencegah erosi.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan kerugian dan cara mencegah erosi.

Pertemuan Ke-28 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian abrasi.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan proses terjadinya abrasi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan kerugian yang disebabkan oleh abrasi.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan cara untuk mencegah abrasi.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan kerugian dan cara mencegah abrasi.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Jendela IPA 4B terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri halaman 75–88

VI. Penilaian

• Mengerjakan soal latihan pada halaman 86–88






Jakarta, Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN KDW 02 Pg Guru Kelas IV




Hj. TIEN YUNIATI, S.Pd Drs. RESIMAN TANJUNG.
NIP. 131.416.106 NIP. 131.501.212



























Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : SDN Kelapa Dua Wetan 02 Pg
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : IV/2
Pertemuan Ke- : 29–32
Alokasi Waktu : 8 jam pelajaran
Standar Kompetensi :
11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
Kompetensi Dasar :
11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan
11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan
11.3 Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam terhadap
pelestarian lingkungan
Indikator : 1. Memberi contoh berbagai sumber daya alam dan hasilnya
 Menggolongkan benda menurut asalnya, misalnya daging dari hewan, logam dari mineral, meja atau kursi dari kayu
 Mengidentifikasi hasil teknologi yang digunakan ma¬nusia yang menggunakan sumber daya alam, misalnya kertas dari kayu, pakaian dari kapas
 Menjelaskan tingkat kemudahan pengambilan hasil laut, sungai, hutan, tanah galian tanpa pelestarian
 Mengumpulkan informasi tentang dampak pengambilan sumber daya alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan
 Merancang teknologi sederhana pendaurulangan bahan¬bahan bekas
 Membuat produk baru bernilai ekonomis dari bahan¬bahan buangan

I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan siswa mampu
 memberi contoh berbagai sumber daya alam dan hasilnya;
 menggolongkan benda menurut asalnya, misalnya daging dari hewan, logam dari mineral, meja atau kursi daari kayu;
 mengidentifikasi hasil teknologi yang digunakan manusia yang meng¬gunakan sumber daya alam, misalnya kertas dari kayu, pakaian dari kapas;
 menjelaskan tingkat kemudahan pengambilan hasil laut, sungai, hutan, tanah galian tanpa pelestarian;
 mengumpulkan informasi tentang dampak pengambilan sumber daya alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan;
 merancang teknologi sederhana pendaurulangan bahan-bahan bekas;
 membuat produk baru bernilai ekonomis dari bahan-bahan buangan.

II. Materi Pembelajaran : Sumber daya alam

III. Metode Pembelajaran : Informasi, pemberian tugas, demonstrasi.

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Ke-29 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian sumber daya alam.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan sumber daya alam yang ada di sekitar.

Kegiatan Inti
• Dengan dibimbing guru, siswa melakukan Kegiatan 15.1 untuk mengetahui sumber daya alam.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang berasal dari tumbuhan.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang berasal dari hewan.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang berasal dari mineral.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan sumber daya alam yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral.

Pertemuan Ke-30 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan proses penggunaan benda yang ada di sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang dapat digunakan secara langsung.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan proses penggunaan benda yang ada di sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang dapat digunakan secara langsung.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan benda yang tidak dapat digunakan secara langsung, tetapi melalui proses pembuatan, misalnya kain dan kertas.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan penggunaan benda yang ada di sekitar.

Pertemuan Ke-31 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan proses pengambilan bahan alam.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan dampak pengambilan bahan alam tanpa usaha pelestarian.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan dampak pengambilan hasil laut dan sungai tanpa usaha pelestarian.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan dampak pengambilan hasil hutan tanpa usaha pelestarian.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan dampak pengambilan tanah galian tanpa usaha pelestarian.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan dampak pengambilan bahan alam tanpa usaha pelestarian.


Pertemuan Ke-32 Hari/tanggal : ……………………..
Kegiatan Awal
• Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
• Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian daur ulang.

Kegiatan Inti
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan pentingnya sampah didaur ulang.
• Dengan dipandu guru, siswa menyebutkan pentingnya pembuatan produk yang berguna dengan bahan dasar benda yang ada di sekitar.
• Dengan dibimbing guru guru, siswa melakukan Kegiatan 15.2 untuk mem¬buat produk yang berguna dengan bahan dasar benda yang ada di sekitar.

Kegiatan Akhir
• Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan pentingnya mendaur ulang sampah.

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Jendela IPA 4B terbitan PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri halaman 89–102

VI. Penilaian
• Mengerjakan soal latihan pada halaman 101–102.
• Mengerjakan soal latihan ulangan umum semester 2 pada hal 103 – 108.





Jakarta, Januari 2010
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN KDW 02 Pg Guru Kelas IV




Hj. TIEN YUNIATI, S.Pd Drs. RESIMAN TANJUNG.
NIP. 131.416.106 NIP. 131.501.212

Virus

Virus

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ea/Human_Immunodeficency_Virus_-_stylized_rendering.jpg/180px-Human_Immunodeficency_Virus_-_stylized_rendering.jpg

Skema virus AIDS (HIV)

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

Ukuran, struktur, dan anatomi, serta reproduksi virus

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.

Perbedaan virus dengan sel hidup

Sel hidup: 1. memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus 2. dapat mereproduksi semua bagian selnya 3. memiliki system metabolisme

Virus : 1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat 2. tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnya. 3. tidak memiliki system metabolisme, oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.

Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.

Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.

Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

Reproduksi virus

Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengadakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menempelnya virus pada dinding sel,kemudian pada virus tertentu (bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisis

Proses-proses pada siklus lisogenik: Reduksi dari siklus litik ke profage( dimana materi genetiak virus dan sel inang bergabung), bakteri mengalami pembelan binner, dan profage keluar dari kromosom bakteri.

siklus litik: • Waktu relatif singkat • Menonaktifkan bakteri • Berproduksi dengan bebas tanpa terikat pada kromosom bakteri

siklus lisogenik • Waktu relatif lama • Mengkombinasikan materi genetic bakteri dengn virus • Terikat pada kromosom bakteri

Isolasi, kultivasi dan Identifikasi Virus

Salah satu dari kelompok agen penginfeksi berukuran kecil (panjang dan/atau lebar 20-300 nm), tidak mampu berkembang biak kecuali dalam sel hidup inangnya. Dalam sel inang, agen tersebut merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Dapat melewati fitler yang menahan bakteria dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Biasanya tidak dianggap ‘hidup’. Karena jika di luar inangnya tidak satupun menunjukkan aktivitas enzim. Jika berada dalam suatu sel, dapat berkelompok dalam bentuk kristal melalui simetri dan keteraturan kapsidnya. Merupakan sistem biologis, tetapi masing-masing mengandung informasi dalam bentuk asam nukleat (tetapi tidak sebagaimana halnya sel, tidak pernah tekandung DNA dan RNA secara bersamaan) yang ditranskripsi dan direplikasi dalam sel inangnya. Partikel virus yang terbentuk sempurna (virion) mengandung asam nukleat atau inti nukleoprotein dan terdapat dalam suatu selubung protein telanjang (kapsid) yang terdiri atas subunit protein (kapsomer), atau dalam kapsid yang dibungkus dalam satu atau lebih membran sel inang yang diperolehnya pada waktu keluar dari sel dan sering dimodifikasi, seperti dengan penambahan glikoprotein tertentu. Simetri kapsid dapat seperti uliran atau heliks (kapsomer membentuk heliks berbentuk batang di sekitar darah inti asam nukleus, umpamanya virus mosaik tembakau, TMV); atau ikosahendral (bundar, kapsomer membentuk struktur bersisi 20), jumlah kapsomer berkisar dari 12 (qX174) sampai 252 (adenovirus).

Replikasi Virus Hewan

1. HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T). Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.

2. Virus Herpes Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN.

3. Virus Infuenza Siklus replikasi virus influenza hampir same dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian mengalami replikasi menjadi mARN.

4. Paramyxovirus Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.

6. Peranan Virus dalam Kehidupan Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor ­biologi pada Purdue's School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember ­2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar viruz Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru). Perlu kalian ketahui bahwa virus Ebola merupakan virus yang secara spesifik menyerang paru-paru. Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus.

Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang berkurang.

Penyakit hewan akibat virus

Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam. Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet. Penyebabnya adalah virus rabies.

Penyakit tumbuhan akibat virus

Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).

Penyakit manusia akibat virus

Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek (yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus), cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks). Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan papiloma, atau kutil), yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna, yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab kepada penyakit psikiatris pada manusia.

Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.

Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar, yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya, diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara tidak langsung telah membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.

Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus terdiri atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola. Filovirus adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam kehidupan manusia.

Diagnosis di laboratorium

Deteksi, isolasi, hingga analisis suatu virus biasanya melewati proses yang sulit dan mahal. Karena itu, penelitian penyakit akibat virus membutuhkan fasilitas besar dan mahal, termasuk juga peralatan yang mahal dan tenaga ahli dari berbagai bidang, misalnya teknisi, ahli biologi molekular, dan ahli virus. Biasanya proses ini dilakukan oleh lembaga kenegaraan atau dilakukan secara kerjasama dengan bangsa lain melalui lembaga dunia seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pencegahan dan pengobatan

Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit untuk dibunuh. Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi gejala akibat infeksi virus.

Virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus Dna (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis utama: virus RNA berunting positip (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting minus (-); virus RNA berunting negatip (-) yang tidak dapat secara langsung bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui virion trasnkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat bertindak sebagai mRNAS, tetapi pada waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam kromosom inang ) melalui suatu TRANKRIPTASE BALIK (REVERSE TRANCRIPTASE) yang terkandung atau tersandi. Virus T-limfotrofik manusia (HTLVs) merupakan retrovirus berunting tunggal dan dapat menyebabkan AIDS (acquired immune deficiency sindrome). Setiap virus imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Merupakan penyebab AIDS pada manusia, menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti pembentuk T-sel yang matang.

Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu dengan plasmalema inang dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa virus (misalnya virus polio), mempunyai tempat-tempat reseptor yang khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya masuk. Setelah di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula ditrskripsi oleh enzim inang tetapi kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih. Sintesis sel inang biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer disintesis sebelum menjadi virion dewasa (lihat SELF-ASSEMBLY). Virus biasanya mengkode suatu enzim yang diproduksi terakhir, merobek plasma membran inang (tahap lisis) dan melepaskan keturunan infektif; atau dapat pula genom virus terintegrasi ke dalam kromsom inang dan bereplikasi bersamanya (provirus). Banyak genom eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-kadang hal ini mengakibatkan transformasi neoplastik sel (lihat ONCOGEN, CANCER CELL) melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi selama penggandaan virus. Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA terbungkus dan mencakup beberapa retrovirus (contohnya virus sarkoma rous). Vius dapat digunakan s sebagai perangkat genetik dalam TRANDUCTION. Virus tersebut mungkin berkembang dari PLASMID yang menjadi protein kapsid.

Penyembuhan penyakit akibat infeksi virus biasanya disalah-antisipasikan dengan penggunaan antibiotik, yang sama sekali tidak mempunyai pengaruh terhadap kehidupan virus. Efek samping penggunaan antibiotik adalah resistansi bakteri terhadap antibiotik. Karena itulah diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah suatu penyakit disebabkan oleh bakteri atau virus.

Sejarah

Virus dari bahasa latin berarti racun,

1883, Adolf Meyer (jerman) meneliti tumbuhan tembakau yang terdapat bercak-bercak bewarna kuning dan hijau tua pada daunnya. Kesimpulan : bakteri jenis baru

1892, Dimitri Ivanowsky (rusia) , dengan kesimpulan : bakteri pathogen

1893, Marthinus Beijerinck (belanda), kesimpulan :cairan hidup yang menular.

1935, Wendell Meredith Stanley (US), Kesimpulan :TMV (tobacco mosaic virus)

1939, TMV pertama kali divisualisasikan melalui mikroskop elektron

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Virus"

Jenis/Macam Daur Infeksi Virus (Litik & Lisogenik) + Contoh Virus Pada Hewan Dan Tumbuhan

Virus merupakan mahluk peralihan antara benda mati dan benda hidup. Disebut benda mati karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma atau aseluler dan di alam bebas virus mengalami dormansi atau istirahat dan akan terbawa oleh angin dan ketika menemukan tempat yang cocok maka virus itu akan aktif dan jika tempat itu tidak cocok maka virus akan terlempar dan terbawa oleh angin lagi.

Virus juga bersifat virulen dan hanya mampu hidup pada organisme yang hidup. Virus hanya memiliki DNA atau RNA saja.Disebut benda hidup karena mempunyai DNA/RNA dan dapat bereproduksi. Ukuran virus lebih kecil dari bakteri yakni sekitar 200-300 milimikron. Bentuk virus ada yang poligonal, bulat, T dll. Contoh virus berbentuk T adalah bakteriofag atu sering disebut fag saja. Virus ini menyerang bakteri epidemik misalnya e.coli.

Virus bereproduksi dengan menginfeksi organisme lain dengan memasukan DNA atau RNAnya saja. Ada 2 daur yang terjadi pada virus ketika menginfeksi organisme lain(e.coli):

1.Daur litik
Disebut daur litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma bakteri akan lisis/pecah, berikut fase-fase pada daur ini:
a.Fase adsorpsi
Fase ini adalah fase melekatnya virus pada membran plasma bakteri
b.Fase penetrasi/injeksi
Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan enzim lisozim yang dipunyanya.Kemudian setelah membran tersebut terhidrolisis/rusak barulah virus memasukan DNA/RNAnya kedalam tubuh inang.
c.Fase sintesis
Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA dan RNA bakteri
d.Fase replikasi
Fase ini fase dimana terjadinya pembentukan selubung protein/kapsid.
e.Fase Perakitan
Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru
f.Fase pembebasan
Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri pecah dan virus-virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi organisme lainya.

2.Daur lisogenik
Pada daur ini membran plasma tidak mengalami lisis,tetapi setelah daur ini selesai dilanjutkan lagi ke daur litik.Daur ini terdapat beberapa fase yakni:
a.Fase Adsorpsi
Pada fase ini terjadi pelekatan virus pada membran plasma bakteri.
b.Fase Penetrasi/injeksi
Fase pemasukan DNA/RNA virus pada bakteri.
c.Fase Penggabungan
Pada fase ini DNA/RNA virus bergabung dengan DNA dan RNA bakteri
d.Fase Replikasi
Pada fase ini terjadi pembentukan kapsid/selubung protein virus.
Setelah fase replikasi diatas berarti daur lisogenik telah selesai kemudian dilanjutkan ke fase-fase yang terdapat pada daur litik seperti:
e.Fase Perakitan
Kemudian pada fase ini terjadi perakitan fag-fag baru yang sudah sempurna
f.Fase pembebasan
Fase ini adalah fase lisisnya membran bakteri dan keluarnya fag-fag baru yang telah terbentuk ke udara.

Contoh-contoh virus pada:

1.Tumbuhan
a.TMV(Tobacco Mosaik Virus)
Virus ini menyerang daun tumbuhan tembakau sehingga lama kelamaan daun tersebur rusak dan berwarna kuning.
b.CVFDV(Citrus Vein Floem Degeneration Virus)
Virus ini menyerang jaringan pengangkut(floem) tumbuhan jeruk sehingga pembuluh floem mengalami degenerasi.
c.Virus Tungro
Virus ini menyerang tumbuhan padi dll,hospes perantaranya/inang perantarnya adalah bermacam-macam wereng.

2.Hewan dan Manusia
a.Papyloma Virus
Virus ini menyebabkan tumor pada manusia dan hewan ternak
b.Paramycovirus
Virus ini menyerang manusia dan menyebabkan penyakit influenza
c.HIV(Human Immunodeficiency Virus)
Virus ini menyerang sistem kekebalan manusia yang disebut penyakit AIDS(Acquired Immuno Defisiency Sindrome)
d.Rabies Virus
Virus ini pada awalnya menyerang kucing dan anjing kemudian virus ini mengalami mutasi dan sekarang menyerang manusia juga.
e.H5N1 Virus(Virus Flu Burung Tife A)
Virus ini awalnya menyerang unggas kemudian virus tersebut mengalami mutagen dan menyerang manusia dan disebut penyakit flu burung(avian Influenza).
f.SARS Vi(Severe Accute Respiratory Sindrome Virus)
Virus ini menyerang sistem respirasi pada manusia dengan gejala asfiksi,ispa dan asma.
G.Ebola Virus
Virus ini adalah virus yang menyebabkan kematian no.2 di dunia.Awalnya virus ini menjangkiti kera afrika dan lama-kelamaan menyerang manusia dengan gejala demam,sakit badan,diare,muntah dan pendarahan luar dan dalam yang diakibatkan rusaknya jaringan luar dan dalam tubuh.
h.Mumps Virus,Rubella Virus dan Hepatitis Virus(semua tife yakni:Hepartitis tife A,B,C,D,E)
Virus ini menyebabkan peradangan hati(hepatitis) yang akibatnya seluruh bagian tubuh berwarna kekuning-kuningan atau disebut pula penyakit kuning yang akibatnya jika sudah klonis menyebabkan kanker hati.
i.Poliomycetes Virus
Virus ini menyebabkan polio pada anak-anak sehingga menyebabkan kaki berbentuk O atau O

SUMMARY:

Virus untuk saat ini belum ada yang menguntungkan/patogen kecuali ada juga yang sudah dilemahkan menjadi vaksin dan di DNA rekombinan menjadi antibodi monoklonal.

Penyakit - penyakit yang Terdapat Pada Hewan Peliharaan





kids and pets

Melalui kotoran, air seni, air liur, bulu dan kulitnya, hewan peliharaan kadang menjadi sumber penularan penyakit atau alergi bagi manusia. Agar penyebarannya tak kian meluas, cermati tempat-tempat yang biasa diduduki atau ditiduri si hewan, seperti sofa, karpet, dan keset.

"Sering-seringlah membersihkannya dengan lap basah atau kalau perlu dicuci agar bulu-bulunya tak menempel di situ. Sesekali semprot dengan cairan antiserangga juga dianjurkan dokter hewan," anjur Prof. drh. H. Emir A. Siregar, SKM, DVSM, Ph.D.

Lebih lanjut, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB ini menjelaskan beberapa penyakit yang biasa diidap dan ditularkan hewan peliharaan.


* Rabies
Rabies yang lebih dikenal dengan penyakit anjing gila merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan virus rabies. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies terutama anjing, kucing dan kera. Gejala hewan yang terkena rabies antara lain mata merah, lidah menjulur dan air liur keluar terus-menerus. Tak sedikit yang menunjukkan gejala tidur atau mengantuk sepanjang waktu, tapi tiba-tiba menggigit.

Mereka yang terkena gigitan hewan pembawa virus rabies lazimnya menunjukkan gejala demam, mual dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari. Selain rasa nyeri dan kesemutan pada tempat bekas luka gigitan. Penanganannya harus cepat dengan segera mencuci luka gigitan menggunakan air mengalir dan sabun selama 10-15 menit. Beri antiseptik, seperti alkohol 70%, betadin atau obat merah, lalu larikan segera ke RS/dokter terdekat. Biasanya dokter akan memberi serum anti rabies (SAR) bila luka tersebut memang perlu dijahit. Anjing yang menggigit pun harus segera diobservasi oleh dokter hewan.

Agar hewan peliharaan tak tertular rabies, hendaknya peliharalah dengan baik. Di antaranya dengan tidak membiarkannya berkeliaran di luar rumah dan berkumpul dengan anjing yang mungkin saja mengidap rabies. Selain itu, beri vaksinasi secara rutin enam bulan sekali.

* Demodekosis

Penyakit ini ditimbulkan oleh parasit democec canis yang terdapat pada anjing dan dapat menimbulkan gangguan pada kulit. Anjing yang mengandung parasit ini biasanya mengalami kerontokan bulu di tempat-tempat tertentu, di antaranya di sekitar mata, mulut, leher dan siku kaki depan, yang akan diikuti dengan munculnya tonjolan-tonjolan seperti jerawat berwarna kemerahan.

Anjing yang terkena parasit ini cenderung getol menggaruk-garuk keras, hingga menimbulkan luka lecet pada kulit. Jika luka tersebut terkena infeksi maka akan terlihat bertambah parah dan menimbulkan bau busuk. Tabulasi penyakit ini bisa menyebabkan orang yang tertular mengalami gangguan kulit seperti gatal-gatal. Jadi, sebaiknya periksakan hewan itu ke dokter sebelum terjadi infeksi. Menghindarinya, mandikan anjing secara teratur menggunakan sabun dan bedak khusus anjing.

* Toksoplasmosis
Toksoplasmosis adalah parasit yang terdapat pada kucing, kelinci, anjing, dan kambing. Di usus binatang itulah parasit berbiak lalu telurnya keluar bersama tinja. Jika telur itu tertelan manusia, parasitnya akan berkembang biak dan masuk ke jaringan otak, jantung, dan otot yang kemudian akan berkembang menjadi kista. Wanita hamil dengan toksoplasmosis berisiko mengalami keguguran atau melahirkan bayi cacat. Sedangkan pada pria bisa menyebabkan penglihatan kabur.

Sebagai tindak pencegahan, hindari kontaminasi dengan tinja hewan peliharaan. Segera cuci bersih semua anggota tubuh sesudah berdekatan dengan hewan peliharaan atau berkebun. Tempat kotoran sebaiknya dicuci bersih dan diberi zat antiseptik, sedangkan bekas kotorannya dibakar.

Kucing peliharaan juga jangan dibiarkan berburu tikus atau binatang liar lainnya karena bisa saja dalam daging binatang buruannya terkandung kista toksoplasma. Untuk memastikan apakah hewan peliharaan dan tuannya yang berisiko tertular mengidap toksoplasma atau tidak, lakukan pemeriksaan laboratorium terhadap keduanya. Maklum, gejala infeksinya sering tak jelas.

* Cat Scratch Diseases

Cakaran kucing juga bisa menimbulkan penyakit karena kuku-kukunya sering mengandung banyak kuman. Jika tak segera diobati, kuman-kuman itu akan masuk ke dalam tubuh manusia. Apalagi bekas cakarannya pun sembuhnya bisa lama. Agar tak dicakar, ajari si kecil untuk tidak memegang ekor kucing secara kasar dan mengejutkan.

Masyarakat perlu semakin waspada terhadap bahaya penyakit hewan. Mengingat sampai saat ini penyakit hewan sudah banyak berkembang. Baik yang terjangkit pada hewan itu sendiri, juga pada manusia yang bisa saja ditularkan dari hewan tersebut.

Adapun penyakit hewan yang berkembang saat ini, diantaranya ada yang tergolong jenis penyakit yang termasuk strategis. Ada juga penyakit hewan yang prioritas yang tidak bisa ditunda lagi penangananya.

Na­mun diantaranya banyak penyakit hewan yang tergolong penyakit hewan strategik diantaranya ND, Al, SE, Rabies, Brucellosis, Hog Cholera, Anthraks, Sura,Jembrana dan IBR. Untuk pe­nyakit yang tergolong dalam penyakit hewan yang prioritasjuga ada diantaranya ada ND,AI, SE, Rabies, Bru Cellosis, Hog Cholera, dan Anthraks.

Sedangkan ada penyakit yang tergolong exotic, diantaranyaada PMK, Mad Cow, Nipah, dan Hendra. Semua jenis penyakit tersebut perlu ditanggulangi, dengan cara pencegahan yang be­lum masuk dan berkembang, dan bagi yang telah tersebar penyakit perlu diberantas dengan baik dan semaksimal mungkin.

Untuk menunjang upaya pemberantasan penyakit hewan tersebut, perlu ditempuh tiga langkah. Di­antaranya dengan adanya sarana yang tersedia, seperti persediaan obat-obatan, vak­sin, peralatan kedokteran hewan, dana operasional, juga untuk SDM. Selain itu juga harus ada penanggung jawab medis.

sumber : (Disnak), http://www.indofamilypets.com




2. Virus dan Monera

a. Virus

Ilmu tentang Virus disebut Virologi. Virus (bahasa latin) = racun. Hampir semua virus dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain. Saat ini virus adalah mahluk yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter).

SEJARAH PENEMUAN

D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit mozaik daun tembakau.

Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik daun tembakau (virus TVM).

STRUKTUR TUBUH

Tubuhnya masih belum dapat disebut sebagai sel, hanya tersusun dari selubung protein di bagian luar dan asam nukleat (ARN & ADN) di bagian dalamnya. Berdasarkan asam nukleat yang terdapat pada virus, kita mengenal virus ADN dan virus ARN. Virus hanya dapat berkembang biak (bereplikasi) pada medium yang hidup (embrio, jaringan hewan, jaringan tumbuhan). Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian tubuh virus baru, berasal dari sitoplasma sel yang diinfeksi.

http://kambing.ui.edu/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-2a-1.jpg

http://kambing.ui.edu/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-2a-2.jpg

(gambar kelompok virus)

BERBAGAI VIRUS YANG MERUGIKAN

1. Pada Bakteri :
1.1. Bakteriofage.

2. Pada Tumbuhan :
2.1. Virus TMV (Tabacco Mozaik Virus) penyebab mozaik pada daun
tembakau.
2.2. Virus Tungro: penyebab penyakit kerdil pada padi. Penularan virus
ini dengan perantara wereng coklat dan wereng hijau.
2.3. Virus CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) menyerang tanaman
jeruk

3. Pada Hewan :
3.1. Virus NCD (New Castle Disease) penyebab penyakit tetelo pada
ayam dan itik.

4. Pada Manusia :
4.1. Virus Hepatitis, penyebab hepatitis (radang hati), yang paling
berbahaya adalah virus Hepatitis B.
4.2. Virus Rabies >> penyebab rabies
4.3. Virus Polio >> penyebab polio
4.4. Virus Variola dan Varicella >> penyebab cacar api dan cacar air
4.5. Virus Influenza >> penyebab influensa
4.6. Virus Dengue >> penyebab demam berdarah
4.7. Virus HIV >> penyebab AIDS

Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.

b. Monera

Monera adalah sebuah kelompok organisme yang inti selnyamasih belum memiliki membran inti disebut organisme Prokariotik.

Ada 2 organisme yang tergolong Monera, yaitu :

  1. Bakteri .....
  2. Ganggang Biru (Cyanophyta)

b.1. Bakteri 1

Dari asal kata Bakterion (yunani = batang kecil). Di dalam klasifikasi bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes.

CIRI-CIRI UMUM

-

Tubuh uniseluler (bersel satu)

-

Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof

-

Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)

-

Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)

-

Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)

http://kambing.ui.edu/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-2b1.jpgGbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas

BENTUK-BENTUK BAKTERI

-

Kokus

: bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina

-

Basil

: bentuk batang, diplobasil, streptobasil

-

Spiral

: bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)

-

Vibrio

: bentuk koma

ALAT GERAK BAKTERI

Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.

-

Atrich

: bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli

-

Monotrich

: mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh:
Vibrio cholera

-

Lopotrich

: mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu
ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum

-

Ampitrich

: mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua
ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa

-

Peritrich

: mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
contoh: salmonella typhosa

NUTRISI BAKTERI

  1. Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
    Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
  2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.

KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS
Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan
respirasinya.

PERTUMBUHAN BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :

  1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
  2. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
  3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
  4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.

b.2. Bakteri 2
PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN

1. Sebagai Mahluk Pengurai/Saprovor.
Bersama-sama dengan jamur, bakteri berperan sebagai pengurai
mahluk-mahluk yang sudah mati

2. Penghasil Antibiotik.
Dari bakteri golongan Actinomycetes (bentuk peralihan antara bakteri
dan jamur) dihasilkan bermacam-macam antibiotik. Misalnya:
Streptomisin >> dari Streptomyces griseus, Kloramfemikol >> dari
Streptomyces venezuelae.

3. Penghasil Bahan Pangan.
- Asam cuka >> dari Acetobacter acetil
- Yoghurt >> dari Lactobacillurs bulgaricus
- Sari kelapa/Nata de Coco >> dari Acetobacter xylinum

4. Pengikat N2 bebas di udara:
Bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae (tanaman buah polong)
- Rhizobium leguminosarum dan R. radicicola.
Hidup bebas :
- Azotobacter, Rhodospirillum rubrum, Clostridium pasteurianum.

MERUGIKAN MAHLUK LAIN
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain.

Pada tumbuhan misalnya:
Xanthomonas citri >> penyebab kanker batang jeruk.
Erwinia trachelphilia >> penyebab penyakit busuk daun labu.

Pada hewan misalnya:
Bacillus antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
Actynomyces bovis >> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.

Pada manusia misalnya:
Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus
Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC
Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra
Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis
Shigella dysentriae >> penyebab penyakit disentri basiler
Diplococcus pneumoniae >> penyebab penyakit radang paru-paru
Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera

TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
TERHADAP PENYAKIT BAKTERI

1.Tindakan pencegahan dengan pemberian vaksin.
Misalnya vaksin BCG >> pencegahan terhadap penyakit TBC
Vaksin DPT >> pencegahan penyakit difteri, pertusis dan tetanus
2.Tindakan pengobatan:
Dapat dengan cara pemberian antibiotik

PENGAWETAN MAKANAN
1. Cara-cara tradisional >> pengasapan, penggaraman, pengeringan,
pemanisan
2. Cara-cara modern -> Sterilisasi, Pasteurisasi, pendinginan,
penggunaan bahan kima dan teknik iradiasi

b.3. Ganggang biru

Di dalam klasifikasi, ganggang biru digolongkan kedalam Divisio Cyanophyta.

CIRI-CIRI UMUM:

-

tipe sel: sel Prokariotik (sama dengan bakteri)

-

Uniseluler dan Multiseluler

-

Memiliki pigmen fikosianin

-

Klorofil tidak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di seluruh sitoplasma

HABITAT

-

Perairan (terutama perairan tawar) dan tempat-tempat lembab.

-

Mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas) sehingga Ganggang Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.

http://kambing.ui.edu/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-2b3.jpg
Gbr. Nostoc

CONTOH SPESIES

1. Alga biru uniseluler
- Chroococcus -> hidup di air/kolam yang tenang
- Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain

2. Alga biru uniseluler berkoloni
- Polycistis
- Spirulina -> dapat diolah menjadi makanan kesehatan (food
suplement)